Tak terasa, waktu bergulir cepat,
hari ini, tepat menjadi hari terakhir di bulan Juni 2012. Sekilas, mungkin tak
terlihat ada yang spesial dengan bulan ini. Tapi, bagi saya, Juni tahun ini
memiliki penuh arti.
Tepat di bulan Juni 2012 ini,
saya genap berusia 20 tahun. Usia yang sudah tidak lagi muda, walaupun menurut
seorang sahabat di fakultas psikologi, usia 20 tahun bahkan belum tergolong
tahap adult. Namun, sudah tidak
berkepala belasan lagi entah mengapa membuat saya sadar kalau sedikit banyak
saya harus lebih mandiri dalam hidup.
Ada pahit yang saya alami di
bulan ini, seakan langsung menjadi shock
therapy bagi saya untuk segera beranjak dewasa di bulan pertama saya
berusia 20 tahun. Pahit yang membuat saya sadar bahwa saya mungkin belum punya
cukup banyak pengalaman untuk meniti hidup kedepannya dengan kuat sendiri jika
tak mengalaminya.
Namun, terkadang setiap manusia
memang perlu merasakan pahit agar kita bisa lebih menyadari, siapa diri kita
sebenarnya, bagaimana membuat diri kita menjadi lebih kuat, dan yang membuat
terharu, kita juga akan menyadari, siapa saja orang-orang di sekeliling yang
menyayangi kita, peduli terhadap kita, dan bahkan memiliki empati tinggi
terhadap yang kita.
Tetapi, Juni 2012 ini tetap bulan
yang indah bagi saya. Di bulan ini, memupuk keinginan saya untuk selalu
membalas kebaikan orang-orang yang menyayangi saya, perhatian bagi mereka yang
memerhatikan kita, mencintai bagi mereka yang mencintai kita, tak terkecuali
memaafkan bagi mereka yang menyakiti kita. Intinya, bagaimana menjadi orang
yang lebih berarti dan memberi manfaat bagi orang-orang disekitar, tanpa mengorbankan kebahagiaan
diri sendiri.
Entah kenapa suatu hari di bulan
Juni saya sempat tiba-tiba berpikir, salah satu ketakutan saya dalam hidup
adalah ketika, saya tidak bisa hadir ketika orang-orang yang saya sayangi,
membutuhkan. Naudzubillah, Tuhan, berikan saya tenaga dan keterampilan membagi waktu
untuk bisa melakukannya, amin.
Banyak juga yang harus disyukuri
di bulan Juni ini, selain kehadiran teman dan orang-orang yang dicintai,
nilai-nilai kuliah yang naik (walau tidak signifikan), tiba-tiba dapat warisan
piano dari almarhum paman, berkunjung ke tempat-tempat menarik, sukses memasak
menu-menu baru, bergabung ke komunitas baru, selesainya tugas di UI Guide, dan
masih banyak lagi. Terutama, saya bahagia melihat proses diri saya saat ini
yang sudah lebih dewasa ketimbang saya di bulan sebelum Juni.
Setelah menjalani Juni ini,
setelah ulang tahun saya yang ke-20, pelajaran utama yang saya dapat adalah, “tak
penting berapa lama kita hidup di dunia ini. Yang terpenting, apa sajakah yang
sudah bisa kita berikan untuk dunia ini.”
Sampai jumpa tahun depan, Juni tersayang!
Semoga saya, dia, orang-orang yang saya sayangi, dan semuanya, selalu diberikan
kebahagian serta pelajaran-pelajaran hidup yang lebih baik seterusnya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar