Sabtu, 30 Juni 2012

Juni dan Memori


Tak terasa, waktu bergulir cepat, hari ini, tepat menjadi hari terakhir di bulan Juni 2012. Sekilas, mungkin tak terlihat ada yang spesial dengan bulan ini. Tapi, bagi saya, Juni tahun ini memiliki penuh arti.

Tepat di bulan Juni 2012 ini, saya genap berusia 20 tahun. Usia yang sudah tidak lagi muda, walaupun menurut seorang sahabat di fakultas psikologi, usia 20 tahun bahkan belum tergolong tahap adult. Namun, sudah tidak berkepala belasan lagi entah mengapa membuat saya sadar kalau sedikit banyak saya harus lebih mandiri dalam hidup.

Ada pahit yang saya alami di bulan ini, seakan langsung menjadi shock therapy bagi saya untuk segera beranjak dewasa di bulan pertama saya berusia 20 tahun. Pahit yang membuat saya sadar bahwa saya mungkin belum punya cukup banyak pengalaman untuk meniti hidup kedepannya dengan kuat sendiri jika tak mengalaminya.

Namun, terkadang setiap manusia memang perlu merasakan pahit agar kita bisa lebih menyadari, siapa diri kita sebenarnya, bagaimana membuat diri kita menjadi lebih kuat, dan yang membuat terharu, kita juga akan menyadari, siapa saja orang-orang di sekeliling yang menyayangi kita, peduli terhadap kita, dan bahkan memiliki empati tinggi terhadap yang kita.

Tetapi, Juni 2012 ini tetap bulan yang indah bagi saya. Di bulan ini, memupuk keinginan saya untuk selalu membalas kebaikan orang-orang yang menyayangi saya, perhatian bagi mereka yang memerhatikan kita, mencintai bagi mereka yang mencintai kita, tak terkecuali memaafkan bagi mereka yang menyakiti kita. Intinya, bagaimana menjadi orang yang lebih berarti dan memberi manfaat bagi orang-orang disekitar, tanpa mengorbankan kebahagiaan diri sendiri.

Entah kenapa suatu hari di bulan Juni saya sempat tiba-tiba berpikir, salah satu ketakutan saya dalam hidup adalah ketika, saya tidak bisa hadir ketika orang-orang yang saya sayangi, membutuhkan. Naudzubillah, Tuhan, berikan saya tenaga dan keterampilan membagi waktu untuk bisa melakukannya, amin.

Banyak juga yang harus disyukuri di bulan Juni ini, selain kehadiran teman dan orang-orang yang dicintai, nilai-nilai kuliah yang naik (walau tidak signifikan), tiba-tiba dapat warisan piano dari almarhum paman, berkunjung ke tempat-tempat menarik, sukses memasak menu-menu baru, bergabung ke komunitas baru, selesainya tugas di UI Guide, dan masih banyak lagi. Terutama, saya bahagia melihat proses diri saya saat ini yang sudah lebih dewasa ketimbang saya di bulan sebelum Juni.

Setelah menjalani Juni ini, setelah ulang tahun saya yang ke-20, pelajaran utama yang saya dapat adalah, “tak penting berapa lama kita hidup di dunia ini. Yang terpenting, apa sajakah yang sudah bisa kita berikan untuk dunia ini.”

Sampai jumpa tahun depan, Juni tersayang! Semoga saya, dia, orang-orang yang saya sayangi, dan semuanya, selalu diberikan kebahagian serta pelajaran-pelajaran hidup yang lebih baik seterusnya. Amin.

Tidak ada komentar: