Minggu, 17 Juni 2012

Elegi Mimpi


Orang bijak berkata, “mimpi itu, sebesar apapun, akan menjadi kenyataan jika kita bangun dari tempat tidur.”

Ya, saya percaya dengan statement tersebut, secara logis memang benar adanya. Sampai ketika kemarin malam, saya bermimpi, bermimpi sesuatu yang indah sekali. Suatu yang benar-benar saya inginkan terjadi dalam hidup saya, sesuatu yang benar-benar ingin saya dapatkan dan rasakan, sesuatu yang hampir saya menyerah untuk berusaha.

Saya yakin ketika tidur saya pasti tersenyum, tersenyum merasakan mimpi. Karena saat saya bangun, di pagi hari, hanya tinggal sedih yang tersisa. Sedih ketika menyadari itu semua hanya mimpi. Padahal, saya bukan tipe seperti itu, biasanya setiap pagi yang ada ialah kesegaran dan semangat. Yang menambah pilu, saya biasanya tidak pernah menghafal mimpi, namun mengapa mimpi indah itu terasa begitu nyata dan detail?

Ketika sisi sentimentil dalam diri saya egois, salahkah jika saya berharap pada Tuhan, “Jikapun itu hanya mimpi, bolehkah aku tertidur saja dan jangan biarkan aku terjaga?”

Tidak ada komentar: