Orang bijak berkata, “mimpi itu,
sebesar apapun, akan menjadi kenyataan jika kita bangun dari tempat tidur.”
Ya, saya percaya dengan statement
tersebut, secara logis memang benar adanya. Sampai ketika kemarin malam, saya
bermimpi, bermimpi sesuatu yang indah sekali. Suatu yang benar-benar saya
inginkan terjadi dalam hidup saya, sesuatu yang benar-benar ingin saya dapatkan
dan rasakan, sesuatu yang hampir saya menyerah untuk berusaha.
Saya yakin ketika tidur saya
pasti tersenyum, tersenyum merasakan mimpi. Karena saat saya bangun, di pagi
hari, hanya tinggal sedih yang tersisa. Sedih ketika menyadari itu semua hanya
mimpi. Padahal, saya bukan tipe seperti itu, biasanya setiap pagi yang ada
ialah kesegaran dan semangat. Yang menambah pilu, saya biasanya tidak pernah
menghafal mimpi, namun mengapa mimpi indah itu terasa begitu nyata dan detail?
Ketika sisi sentimentil dalam
diri saya egois, salahkah jika saya berharap pada Tuhan, “Jikapun itu hanya
mimpi, bolehkah aku tertidur saja dan jangan biarkan aku terjaga?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar