Sabtu, 25 Agustus 2012

Me, An Amateur Singer


Saya pikir, sepertinya saya memiliki bakat menyanyi.

Sebenarnya tidak bisa dibilang brilian juga kemampuan saya dalam menyanyi, tapi entah kenapa belakangan saya suka sekali menyanyi, meski tidak di depan banyak orang. Saya biasa menyanyi di rumah, saat sedang memasak di dapur, saat sedang menyuci, saat melihat lagu yang saya hafal diputar di televisi, pokoknya sering.

Sebenarnya track record saya dalam dunia tarik suara naik turun, saya memang pernah ikut dalam tim paduan suara sekolah waktu masih SD dulu, saya lolos audisi kecil-kecilan yang diadakan guru seni musik, dan mengisi satu posisu dari tiga slot penyanyi alto. Tim kami mendapat juara ketiga dalam lomba paduan suara tingkat kota.

Tetapi entah mengapa kemampuan menyanyi saya nol besar sepanjang SMP dan SMA, saya selalu mendapat nilai pas-pasan tiap ada pelajaran yang mengharuskan saya menyanyi solo, saya selalu menyanyi dengan false kapanpun dan dimanapun. Kakak saya selalu menyuruh saya diam saat saya menyanyi di rumah, bahkan guru les gitar saya selalu memarahi karena saya tidak pernah menyanyi di nada yang tepat. Walhasil, menyanyi menjadi momok besar bagi saya waktu ABG.

Namun, kemampuan menyanyi saya membaik seiring waktu saya belajar musik, saya mulai belajar peka pada nada. Dulu guru musik saya selalu menekankan bagaimana bisa mencapai suatu nada dan tidak meleset, ditambah ketika saya bergabung dalam orkestra kampus. Saya belajar untuk memainkan nada-nada dengan tepat, karena kalau tidak tepat, mampuslah saya.

Saya juga jadi excited tiap kali diajak karaoke, kebetulan saya punya sahabat-sahabat penyanyi tulen, Mia dan Vany. Sepertinya mereka sudah menularkan hobinya pada saya, dan secara tidak langsung mereka mengajari saya teknik-teknik menyanyi  dan menegur saya bila tidak menyanyi dengan baik. Sekarang saya jadi vokalis tetap keluarga, bila kami iseng-iseng bermusik bersama.

Tapi tetap saja, rasanya saya tidak akan pernah berani menyanyi solo sendiri di depan banyak orang.

Sampai akhirnya malam ini.

Mungkin terdengar berlebihan, tapi bagi saya, ini pengalaman penting sampai saya harus menuliskannya di blog. Malam ini saya dan keluarga makan malam di restoran franchise iga bakar di dekat rumah nenek kami di Solo, dan keluarga request supaya saya menyanyi di panggung kecil restoran, kembaran saya kebetulan juga kebelet mau bermain gitar.

Awalnya, saya ragu, tapi once in a life time, kenapa saya tidak coba tantangan? Kenapa saya tidak coba sekali-kali untuk percaya diri melakukan apa yang selama ini tidak berani saya lakukan? Rasanya asik juga melakukan suatu yang tidak biasa saya lakukan, sesuatu yang berbeda dari tradisi, rasanya menantang.

Akhirnya saya pun berani naik ke panggung, menyanyikan lagu “Sempurna” dari Andra and The Backbone, diiringi oleh suara gitar dari kembaran saya. Hasilnya, tidak disangka, dapat applause meriah dari para pengunjung yang datang, wow!

Setelah pengalaman malam ini, ada beberapa pelajaran yang saya ambil.

Tidak, saya tidak akan memutuskan untuk banting setir menjadi penyanyi. Saya memilliki cita-cita yang lain. Tetapi, saya berjanji pada diri saya sendiri, untuk lebih percaya diri dan lebih berani melakukan sesuatu yang tidak biasa saya lakukan selama masih dalam koridor hal-hal yang baik. Dengan mencoba sesuatu yang baru, itu akan membuat kemampuan diri lebih tereksplor, dan bisa jadi akan menemukan “sesuatu” yang belum disadari selama ini. Terutama, hidup jadi lebih seru dan tidak datar-datar saja.



Selamat mencoba hal-hal yang baru, readers!
J

Tidak ada komentar: