Saya pikir,
sepertinya saya memiliki bakat menyanyi.
Sebenarnya tidak
bisa dibilang brilian juga kemampuan saya dalam menyanyi, tapi entah kenapa
belakangan saya suka sekali menyanyi, meski tidak di depan banyak orang. Saya
biasa menyanyi di rumah, saat sedang memasak di dapur, saat sedang menyuci,
saat melihat lagu yang saya hafal diputar di televisi, pokoknya sering.
Sebenarnya track
record saya dalam dunia tarik suara naik turun, saya memang pernah ikut dalam
tim paduan suara sekolah waktu masih SD dulu, saya lolos audisi kecil-kecilan
yang diadakan guru seni musik, dan mengisi satu posisu dari tiga slot penyanyi
alto. Tim kami mendapat juara ketiga dalam lomba paduan suara tingkat kota.
Tetapi entah
mengapa kemampuan menyanyi saya nol besar sepanjang SMP dan SMA, saya selalu
mendapat nilai pas-pasan tiap ada pelajaran yang mengharuskan saya menyanyi
solo, saya selalu menyanyi dengan false kapanpun dan dimanapun. Kakak saya
selalu menyuruh saya diam saat saya menyanyi di rumah, bahkan guru les gitar
saya selalu memarahi karena saya tidak pernah menyanyi di nada yang tepat.
Walhasil, menyanyi menjadi momok besar bagi saya waktu ABG.
Namun, kemampuan
menyanyi saya membaik seiring waktu saya belajar musik, saya mulai belajar peka
pada nada. Dulu guru musik saya selalu menekankan bagaimana bisa mencapai suatu
nada dan tidak meleset, ditambah ketika saya bergabung dalam orkestra kampus.
Saya belajar untuk memainkan nada-nada dengan tepat, karena kalau tidak tepat,
mampuslah saya.
Saya juga jadi
excited tiap kali diajak karaoke, kebetulan saya punya sahabat-sahabat penyanyi
tulen, Mia dan Vany. Sepertinya mereka sudah menularkan hobinya pada saya, dan
secara tidak langsung mereka mengajari saya teknik-teknik menyanyi dan menegur saya bila tidak menyanyi dengan baik.
Sekarang saya jadi vokalis tetap keluarga, bila kami iseng-iseng bermusik
bersama.
Tapi tetap saja,
rasanya saya tidak akan pernah berani menyanyi solo sendiri di depan banyak
orang.
Sampai akhirnya
malam ini.
Mungkin
terdengar berlebihan, tapi bagi saya, ini pengalaman penting sampai saya harus
menuliskannya di blog. Malam ini saya dan keluarga makan malam di restoran franchise
iga bakar di dekat rumah nenek kami di Solo, dan keluarga request supaya saya
menyanyi di panggung kecil restoran, kembaran saya kebetulan juga kebelet mau
bermain gitar.
Awalnya, saya
ragu, tapi once in a life time, kenapa saya tidak coba tantangan? Kenapa saya
tidak coba sekali-kali untuk percaya diri melakukan apa yang selama ini tidak
berani saya lakukan? Rasanya asik juga melakukan suatu yang tidak biasa saya
lakukan, sesuatu yang berbeda dari tradisi, rasanya menantang.
Akhirnya saya
pun berani naik ke panggung, menyanyikan lagu “Sempurna” dari Andra and The
Backbone, diiringi oleh suara gitar dari kembaran saya. Hasilnya, tidak
disangka, dapat applause meriah dari para pengunjung yang datang, wow!
Setelah
pengalaman malam ini, ada beberapa pelajaran yang saya ambil.
Tidak, saya
tidak akan memutuskan untuk banting setir menjadi penyanyi. Saya memilliki
cita-cita yang lain. Tetapi, saya berjanji pada diri saya sendiri, untuk lebih
percaya diri dan lebih berani melakukan sesuatu yang tidak biasa saya lakukan
selama masih dalam koridor hal-hal yang baik. Dengan mencoba sesuatu yang baru,
itu akan membuat kemampuan diri lebih tereksplor, dan bisa jadi akan menemukan “sesuatu”
yang belum disadari selama ini. Terutama, hidup jadi lebih seru dan tidak
datar-datar saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar