Senin, 14 Oktober 2013

Bayu dan Juple

Nggak kerasa, udah lebih dari setahun blog ini nggak saya update. Kesibukan, malas, dan banyak hal lainnya menjadi excuse untuk kembali menulis. Walaupun menulis sebenanya hal yang mengasyikkan dan healing bagi saya, namun tetap tidak pernah sempat menulis. Kali ini saya menulis kembali dan akan menceritakan tentang dua orang teman, Bayu dan Juple.

Bayu

Penampilannya sederhana, tingginya mungkin sekitar 170cm (ngarang), pembawaannya sopan dan ramah, agak pendiam, dan suka memasang senyum manis di wajahnya. Bayu menurut saya tipikal orang yang tidak banyak bicara, dia bicara seperlunya saja. Benar-benar gambaran dari: “Open your mouth only if what you are going to say is more beautiful than silence”. Bayu seorang yang baik hati dan mostly bersikap baik pada orang-orang di sekitarnya. Pertemanan saya dan Bayu bermulai sejak tahun lalu, saat kami jadi Redaktur dan Wakil Redaktur dalam Majalah Economica milik BOE. Banyaknya jumlah diskusi antara kami, juga tim inti lain seperti Eka dan Ester membuat kami berempat cukup dekat, obrolan yang mengalir tidak selalu masalah pekerjaan.

Meskipun Bayu sempat “menghilang” dari peredaran selama satu semester usai mengerjakan Majalah Economica, saya senang saat ini Bayu sudah “kembali” lagi ke BOE. Ada perubahan dalam Bayu yang saya lihat, Bayu jadi lebih alim dibandingkan Bayu tahun lalu yang terkadang diajak solat pun malas. Sekarang Bayu seperti sudah menjadi ustadz muda yang alim, rajin ikut liqo, kalau jadi imam solat suratnya panjang-panjang (wkwk), dan doa setelah solat lamanya seabad. Tapi mohon maaf bagi pembaca yang terkesan dengan Bayu yang alim, saat ini Bayu sudah menemukan bidadarinya yang alim juga, dan sudah bahagia J

Juple

Penampilannya cuek, mukanya mostly terlihat datar, pembawaannya santai. Tingginya mungkin sekitar 170cm juga, sama seperti Bayu. Bedanya, kalau Bayu seperti ustadz muda, menurut saya Juple seperti “eks-tukang dugem sudah tobat” (wkwk), tapi Juple tetap orang yang baik. Dibalik pembawaannya yang cuek dan santai, Juple sebenarnya peduli dengan teman-temannya, dan selalu menjadi pendengar yang baik dan (meski agak mengagetkan), suka menolong (hahaha, peace ple!). Pertemanan saya dengan Juple bermulai sejak tahun lalu juga, karena kami sama-sama anggota BOE.
Kalau Bayu sudah taken, Juple ini sudah semi-taken saudara-saudara. Status boleh jadi masih available, tapi hatinya sudah ada yang punya, haha. :P

Dengan sifat dan pembawaan kami yang berbeda-beda, dan lingkaran pergaulan kami yang juga berbeda, rasanya tidak mungkin kami berteman akrab karena tidak terlalu cocok. Nyatanya, sejak tahun lalu, kami berteman dan saling berbagi kisah hidup masing-masing. Sebenarnya ini semua karena kesamaan nasib, tahun lalu kami bertiga mengalami nasib yang sama, yang agak sulit, dan cukup berdampak besar bagi hidup kami masing-masing. Nasib yang sama, sedih yang hampir serupa, recovery yang mirip, yang membuat kami suka ketawa-ketawa sendiri kalau mengingat tahun lalu.

Pertemanan kami sebetulnya biasa saja, tidak sedekat Hermione, Harry, dan Ron di Harry Potter atau Nadine, Junot, dan Vino di Realita Cinta n Rock n Roll, tapi mereka berdua sampai saat ini masih sering membantu, mengingatkan, memberikan nasihat-nasihat yang berarti, kalau menurut mereka saya membutuhkan. Sebagai teman, mereka sepertinya peduli akan nasib saya dan tidak mau saya mengalami hal-hal yang buruk yang membuat saya sedih. Untuk itu, saya sangat berterima kasih pada mereka. Tulisan ini saya buat untuk Bayu dan Juple, maybe i never thank you guys enough, kalian mungkin bukan teman-teman perempuan saya yang bisa saya berikan coklat atau kado ulang tahun sebagai tanda terima kasih, kalian mungkin bukan teman-teman wanita yang bisa saya banjiri kata-kata unyu kalau saya merasa berterima kasih, kalian juga bukan someone special yang bisa saya perlakukan istimewa.  Jadi lewat tulisan ini saja ya!

Terima kasih Bayu dan Juple, buat nasihat-nasihat yang membuka mata saya. Semoga bahagia selalu dengan kehidupan masing-masing ya.


Cheers!

Tidak ada komentar: