Nggak kerasa, udah lebih dari setahun blog ini nggak saya update. Kesibukan, malas, dan banyak hal
lainnya menjadi excuse untuk kembali
menulis. Walaupun menulis sebenanya hal yang mengasyikkan dan healing bagi saya, namun tetap tidak
pernah sempat menulis. Kali ini saya menulis kembali dan akan menceritakan
tentang dua orang teman, Bayu dan Juple.
Bayu
Penampilannya sederhana, tingginya mungkin sekitar 170cm
(ngarang), pembawaannya sopan dan ramah, agak pendiam, dan suka memasang senyum
manis di wajahnya. Bayu menurut saya tipikal orang yang tidak banyak bicara,
dia bicara seperlunya saja. Benar-benar gambaran dari: “Open your mouth only if what you are going to say is more beautiful
than silence”. Bayu seorang yang baik hati dan mostly bersikap baik pada
orang-orang di sekitarnya. Pertemanan saya dan Bayu bermulai sejak tahun lalu,
saat kami jadi Redaktur dan Wakil Redaktur dalam Majalah Economica milik BOE. Banyaknya
jumlah diskusi antara kami, juga tim inti lain seperti Eka dan Ester membuat
kami berempat cukup dekat, obrolan yang mengalir tidak selalu masalah
pekerjaan.
Meskipun Bayu sempat “menghilang” dari peredaran selama satu
semester usai mengerjakan Majalah Economica, saya senang saat ini Bayu sudah “kembali”
lagi ke BOE. Ada perubahan dalam Bayu yang saya lihat, Bayu jadi lebih alim
dibandingkan Bayu tahun lalu yang terkadang diajak solat pun malas. Sekarang
Bayu seperti sudah menjadi ustadz muda yang alim, rajin ikut liqo, kalau jadi
imam solat suratnya panjang-panjang (wkwk), dan doa setelah solat lamanya
seabad. Tapi mohon maaf bagi pembaca yang terkesan dengan Bayu yang alim, saat
ini Bayu sudah menemukan bidadarinya yang alim juga, dan sudah bahagia J
Juple
Penampilannya cuek, mukanya mostly terlihat datar,
pembawaannya santai. Tingginya mungkin sekitar 170cm juga, sama seperti Bayu. Bedanya,
kalau Bayu seperti ustadz muda, menurut saya Juple seperti “eks-tukang dugem
sudah tobat” (wkwk), tapi Juple tetap orang yang baik. Dibalik pembawaannya
yang cuek dan santai, Juple sebenarnya peduli dengan teman-temannya, dan selalu
menjadi pendengar yang baik dan (meski agak mengagetkan), suka menolong
(hahaha, peace ple!). Pertemanan saya dengan Juple bermulai sejak tahun lalu
juga, karena kami sama-sama anggota BOE.
Kalau Bayu sudah taken,
Juple ini sudah semi-taken
saudara-saudara. Status boleh jadi masih available,
tapi hatinya sudah ada yang punya, haha. :P
Dengan sifat dan pembawaan kami yang berbeda-beda, dan
lingkaran pergaulan kami yang juga berbeda, rasanya tidak mungkin kami berteman
akrab karena tidak terlalu cocok. Nyatanya, sejak tahun lalu, kami berteman dan
saling berbagi kisah hidup masing-masing. Sebenarnya ini semua karena kesamaan
nasib, tahun lalu kami bertiga mengalami nasib yang sama, yang agak sulit, dan
cukup berdampak besar bagi hidup kami masing-masing. Nasib yang sama, sedih
yang hampir serupa, recovery yang
mirip, yang membuat kami suka ketawa-ketawa sendiri kalau mengingat tahun lalu.
Pertemanan kami sebetulnya biasa saja, tidak sedekat
Hermione, Harry, dan Ron di Harry Potter atau Nadine, Junot, dan Vino di
Realita Cinta n Rock n Roll, tapi mereka berdua sampai saat ini masih sering
membantu, mengingatkan, memberikan nasihat-nasihat yang berarti, kalau menurut
mereka saya membutuhkan. Sebagai teman, mereka sepertinya peduli akan nasib
saya dan tidak mau saya mengalami hal-hal yang buruk yang membuat saya sedih. Untuk
itu, saya sangat berterima kasih pada mereka. Tulisan ini saya buat untuk Bayu
dan Juple, maybe i never thank you guys
enough, kalian mungkin bukan teman-teman perempuan saya yang bisa saya
berikan coklat atau kado ulang tahun sebagai tanda terima kasih, kalian mungkin
bukan teman-teman wanita yang bisa saya banjiri kata-kata unyu kalau saya
merasa berterima kasih, kalian juga bukan someone
special yang bisa saya perlakukan istimewa. Jadi lewat tulisan ini saja ya!
Terima kasih Bayu dan Juple, buat nasihat-nasihat yang
membuka mata saya. Semoga bahagia selalu dengan kehidupan masing-masing ya.
Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar